FLP Jatinangor, Asah Kemampuan Menulis Dengan Kegiatan Mingguan

By | Rabu, Oktober 16, 2013 Leave a Comment
Untuk mengasah keterampilan menulis, tidak harus dilakukan didalam kelas. Upaya itu bisa dilakukan di luar kelas atau di alam terbuka. Sebab, menulis itu harus dengan ide dan gagasan yang cemerlang. Sehingga dengan menulis di alam terbuka diyakini sejumlah mahasiswa akan menghasilkan ide yang cemerlang.
Seperti yang dilakukan Forum Lingkar Pena (FLP) Jatinangor. Ketua Umum FLP Jatinangor, Eka Purwitasari mengatakan kegiatan FLP Jatinangor diantaranya pekanan atau menulis dialam terbuka yang sering dilakukan pada hari Ahad di Arboretum Unpad Jatinangor. Isinya bisa berupa ceramah materi kepenulisan fiksi dan nonfiksi, diskusi, bedah buku, bedah cerpen, bedah puisi.


“Selain itu ada juga yang kita sebut dengan KMO atau Kelas Menulis Online. Jadi, kegiatan itu kita laksanakan setiap malam Jum’at sekira pukul 08.00 malam di grup facebook FLP Jatinangor. Isinya membahas materi kepenulisan secara tematik perbulannya,”kata Eka.
Dikatakan Eka, awalnya Forum Lingkar Pena ini digagas di Universitas Indonesia, pada 22 Februari 1997. Motor penggeraknya antara lain Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia. Gagasan berdirinya FLP berawal dari pertemuan-pertemuan rutin dan diskusi tentang minat membaca dan menulis di kalangan remaja Indonesia.
Namun, karena banyak permintaan dari berbagai daerah di Indonesia pada rentang 1999-2000, maka FLP melakukan road show ke beberapa kota di Indonesia. Kota Bandung adalah salah satu kota yang menjadi sasaran FLP. Sehingga, pada tahun 2000 berdirilah FLP cabang Bandung.

“Tetapi ternyata pertumbuhan dan minat kalangan muda terhadap FLP Bandung semakin pesat. Hingga pada 2001, FLP Bandung membantu berdirinya FLP cabang Jatinangor. FLP cabang Jatinangor diketuai pertama kali oleh Topik Mulyana. Topik Mulyana adalah mahasiswa Sastra Indonesia saai itu, dan anggota FLP Bandung. Itulah sebabnya, kelahiran FLP Jatinangor merupakan andil FLP Bandung juga. Semata agar lebih besar mengakomodir kalangan yang ingin menjadi anggota FLP,” tutur Eka.

Salah satu anggota FLP Jatinangor, Rosita mengaku senang dan mendapat banyak manfaat karena mengikuti komunitas menulis ini. Sebab, selain menambah teman, juga mennambah wawasan. Karena ide-ide yang muncul semakin bertambah ketika dilakukan bersama-sama.
“Awalnya saya sendiri memang kaget, karena waktu itu saya sendiri anak yang paling muda. Disaat grup komunitas ini kalangan mahasiswa, saya baru duduk dibangku SMA. Tapi lama kelamaan ternyata di FLP anggotanya merangkul siapapun yang ingin menulis,” Rosita.[]


(JE/Titin)
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar: