DIKSI (Pilihan Kata)

By | Selasa, Desember 27, 2011 Leave a Comment
Pekanan FLPJ kedua yang diadakan pada tanggal 23 Januari 2011 lalu memilih tempat yang sedikit berbeda, jika pekanan yang sebelumnya bertempat di Arboretum maka pekanan kali ini mengambil tempat di Pendopo samping gerbang masuk Universitas Padjadjaran. Cuaca yang kurang bersahabat saat itu tidak menjadi penghalang bagi sekitar 20 personil FLPJ untuk tetap hadir menimba ilmu dan mengembangkan imaji sastra mereka.
Pekanan kali ini mengambil tema tetang pilihan kata atau diksi.
Pilihan kata atau diksi adalah pemilihan kata–kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi atau plilihan kata mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pemilihan kata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih dan digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. Pemilihan kata-kata tentunya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki (Nurgiyantoro 1998:290).
Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang mempengaruhi pilihan kata, diantaranya :
· Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang ‘diamanatkan’.
· Kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya.
· Menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif.
Adapun fungsi pilihan kata atau diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresifitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga, dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berdiksi adalah dengan merangakai kalimat sebarang sehingga menjadi suatu kalimat penuh makna dengan memperhatikan pula penyusunan alphabet tiap katanya sehingga indah terdengar.
Cara ini diterapkan pada seluruh personil FLPJ yang datang kala itu. Dan subhanallah sekali, hasilnya tidak kalah unik. Ternyata kemampuan peserta tidak bisa dianggap biasa meskipun mereka adalah personil yang baru bergabung di FLP Jatinangor ini. Beragam makna ditemukan dengan cukup baik, dari mulai kalimat yang bermakna tentang cinta, mimpi, keyakinan sampai masalah perkuliahan. Contoh kalimat yang ditulis salah seorang peserta adalah sebagai berikut :
“Andai biru itu cerita dalam eloknya fantasi, gadis hanya ingin jangkau ke awan lalu meraih nafas nirwana, oh pemimpi, Queen rasanya seribu tahun diujung seperti vas waktu ekstra yakinkan zaman.”
Sepintas memang aneh dan tidak dapat dimengerti, menurut penulisnya, kalimat di atas memiliki makna tentang seseorang yang memiliki mimpi dalam hidupnya, dan ia harus berusaha untuk meraihnya, sepanjang perjalanan waktu ia akan terus berlari meraih apa yang menjadi harapan terindah dalam hidupnya.
Cara lain untuk memunculkan keindahan dalam tulisan kita adalah penggunaan majas. Maka berlatih membuat majas menjadi salah satu alternative lain bagi penulis yang dapat dikatakan sebagai suatu kewajiban pula untuk diasah. Maka, pertemuan pekanan kali ini pun menjadi ajang ber-majar ria bagi para personil FLPJ. Dipandu oleh teh Wianti (pengisi materi pekanan kali ini yang juga menjabat sebagai ketua FLPJ), para personil diajak untuk berkreasi denga majas. Berikut adalah beberapa kalimat ber-majas yang berhasil dibuat oleh personil FLPJ.
“Hembusan angin menyeruak di sepanjang tubuhku senja itu, mengajakku berdiri menarik sebuah selendang sutera kala air mulai turun menggenang hamparan bumi”.
Maksud dari kalimat tersebut menggambarkan tentang keadaan seeorang yang kedinginan.
Permainan lain yang tak kalah menariknya dan dapat digunakan untuk mengasah kemampuan berimajinasi adalah dengan mendeskripsikan suatu gambar. Gambar bisa berupa objek apapun, gunung, rumput, rumah, trotoar, dan lain-lain. Dari gambar-gambar sederhana tersebut, kita bisa menjabarkan banyak pemaknaan yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Tidak jarang, sebuah cerita bisa saja muncul di benak kita hanya dari sebuah gambar sederhana itu.
See... seru bukan?
Bagaimana, tertarikkah sahabat untuk melakukannya??
Jangan menunggu! Segera ambil pulpen dan kertasmu, lalu beraksilah ^^d
^^ SELAMAT BERKARYA SAHABAT ^^

Written by Armiellatul Husnaa
Edited by Rita Setia Feriyani

Posted by Muttaqien Abdurrahaman
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar: